Tangkap Pdt Parningotan Siregar dan Istrinya Mastiur Silitonga perambah Hutan TNTN

Editor: Admin

 

Satgas PKH di Desak Tangkap dan Penjarakan Mafia Tanah Perambah Hutan TNTN, Ketua KNPI Riau: “Pelakunya Atas Nama Parningotan Siregar dan Mastiur Silitonga”


PEKANBARU– TABLOIDRHEMA.COM

Penertiban Kawasan Hutan (PKH) yang terdiri dari Personil TNI, POLRI, Kejaksaan, BPK, BPKP, Polisi Kehutanan dan Institusi Lainnya di Desak untuk Segera Menangkap Pelaku Mafia Tanah yang Merambah Hutan di Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Para Pelaku tersebut sampai saat ini masih nyaman bersembunyi, walaupun tanpa disadari Jejak Digital mereka terkait Penguasaan Kebun Kelapa Sawit dalam Kawasan Hutan itu mulai kelihatan.

Seperti yang terjadi di Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Diantara banyaknya pihak yang telah Merambah Hutan TNTN, ternyata justru diketahui identitas Suami Istri yang bersembunyi dibalik istilah Pendeta.

Satgas PKH di Desak Tangkap dan Penjarakan Mafia Tanah Perambah Hutan TNTN, Ketua KNPI Riau: “Pelakunya Atas Nama Parningotan Siregar dan Mastiur Silitonga”

Suami Istri yang dimaksud adalah Parningotan Siregar dan Mastiur Silitonga, mereka berdua diketahui sudah terlalu lama menikmati hasil dari Perambahan Hutan secara Ilegal. Lewat berbagai Spekulasi dan Sandiwaranya, mereka bersembunyi dibalik Profesi sebagai Pendeta dan mendirikan Gereja di Kawasan TNTN tersebut.

Bertempat di Kantor Sekretariat dan Tata Usaha Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Ketua Larshen Yunus tegaskan, agar secepatnya Tim Satgas PKH Menangkap sekaligus Memenjarakan Pendeta Parningotan Siregar dan istrinya Mastiur Silitonga.

“Ada beberapa bukti otentik yang telah kami kumpulkan. Pengakuan mereka berdua terkait dengan Kepemilikan Kebun Kelapa Sawit dalam Kawasan Hutan di daerah tersebut sudah cukup kuat. Aparat Penegak Hukum harus segera Hadirkan Kepastian Hukum. Para Pelaku Perambah Hutan seperti mereka Wajib Mempertangung Jawabkan Perbuatannya. Segera Tangkap, Penjarakan dan Amankan Lahan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 Hektar itu! Bersatu, Berjuang dan Menang” tegas Larshen Yunus.

Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu katakan lagi, bahwa Suami Istri Mafia Lahan TNTN itu juga bukan sekedar Perambah Hutan saja, mereka juga diketahui sering berbuat Onar dan Masalah, hingga akhirnya Mengorbankan Keluarga maupun Saudaranya sendiri. Bahkan tanpa rasa malu Memenjarakan Keponakan Kandungnya sendiri, hanya karena Persoalan yang tak jelas dasar hukumnya.

“Berhentilah Bersandiwara!!! Parningotan Siregar dan Mastiur Silitonga juga diketahui memiliki Kebun Kelapa Sawit di Daerah Kabupaten Rokan Hilir. Negara melalui Aparat Penegakan Hukum wajib bersikap! Jangan sampai muncul stigma, bahwa Pelaku Perambah Hutan seperti mereka lebih kuat. Mafia Tanah, Mafia Lahan dan Penguasahan Kebun Kelapa Sawit dalam Kawasan Hutan harus segera diberi sanksi yang tegas. Segera Tangkap dan Penjarakan mereka berdua, lalu Amankan Kebun mereka itu!” ujar Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, dengan nada tegas.

Hingga berita ini diterbitkan, Kamis (3/7/2025) Aktivis Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perkebunan itu mengajak semua pihak untuk tetap menjaga Kondusifitas antar sesama anak bangsa. Proses Hukum tetap dijalankan, namun segala upaya terkait dengan Pemulihan TNTN harus tetap dilaksanakan secara baik, benar dan profesional.

“Ayo Bapak Ibu Warga Provinsi Riau dimanapun berada! Mari kita bantu Tim Satgas PKH untuk segera Menangkap Pelaku Perambah Hutan TNTN. Terhadap siapa saja yang menemukan Keberadaan Parningotan Siregar dan Mastiur Silitonga, kami berikan Hadiah. Mari kita serahkan mereka dihadapan Aparat Penegak Hukum. Semua wajib di Pertanggung Jawabkan, Negara Jangan mau Kalah dengan Para Mafia, Ayo Bersatu! MERDEKAAAAA!!!!!” teriak Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya mengakhiri pernyataan persnya. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com