Tabloid Rhema.com - Jakarta, Komika Mongol Stres kembali mengejutkan publik, kali ini bukan lewat panggung stand up comedy, tapi melalui peran utama dalam film horor eksorsisme berjudul Gereja Setan, yang akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 11 September 2025.
Dalam film garapan Daniel Tito Pakpahan ini, Mongol
memerankan Hendrik, pemimpin sebuah sekte sesat yang menyeret seorang perempuan
muda, Ribka, ke dunia ritual gelap dan mengerikan.
Yang menarik, karakter Hendrik ternyata tidak jauh dari
kisah nyata Mongol sendiri yang pernah tersesat dalam dunia sekte satanik di
masa lalunya. Meski menjadi tokoh sentral Mongol mengaku justru menerima
bayaran terendah dibanding 41 film lain yang pernah ia bintangi.
"Banyak orang yang bilang, 'iya lah Mongol main, orang
dia yang biayain', padahal produsernya ada di belakang. Tapi dari 41 film, ini
yang dibayar paling murah. Yang gue cari bukan soal duit. Gue pilih stand up.
Karena main film lu sampai malam. Stand up 15 menit, 'Thank you, gua Mongol'.
Masuk 150 (juta). Masih tetap, stand up comedian termahal se-Indonesia,"
ujar Mongol dalam gala premiere film "Gereja Setan, Epicentrum, Jakarta
Selatan beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Mongol menegaskan bahwa bukan honor yang ia
kejar. Melainkan esensi dari cerita dan karya yang dihasilkan tim produksi.
"Yang gue cari, apa yang ditulis di skenario, apa yang
dijadikan karya dan tim, dibiayai produser dan eksekutif produser, sampai ke
masyarakat tanpa menimbulkan polemik," tegasnya.
Melalui Gereja Setan, Mongol ingin mengajak masyarakat untuk
lebih waspada terhadap penyimpangan iman. Yang dinilainya bisa terjadi di
tengah tekanan hidup.
"Kekhawatiran kita dalam hidup adalah penyimpangan
dalam iman. Ini yang harus kita waspadai bersama. Di film ini, pas dihubungi
bro Tito, saya langsung tertarik. Saya selalu ingin ketemu orang yang ingin
ngobrol soal satanik, gimana kita bisa 'berguna' untuk mereka yang terjebak di
situasi itu," ungkap Mongol.
Ia juga menambahkan bahwa karakter Hendrik sangat dekat
dengan pengalaman pribadinya.
"Karakter ini nggak jauh dari pengalaman pribadi
Mongol. Jadi ya, good-lah gitu. Gue bersyukur banget, apalagi ini adalah film
gue jadi pemeran utama," ujarnya.
Film ini juga menjadi debut layar lebar bagi Kathleen Carolyne, yang memerankan Ribkha, seorang perempuan muda yang hidupnya terpuruk setelah hamil di luar nikah dan kehilangan calon suaminya dalam kecelakaan. Kathleen mengaku mengalami tantangan emosional luar biasa selama mendalami karakter tersebut.
"Memerankan Ribkha sangat berat buat aku, apalagi aku
belum pernah main film dan langsung jadi pemeran utama. Persiapannya sangat
intens, sampai beberapa hari tidak keluar rumah hanya untuk baca skrip
berulang-ulang. Sehari bisa baca dua sampai tiga kali dari awal sampai
akhir," ungkapnya.
Ia juga sempat merasa frustrasi saat proses reading.
"Setiap hari ganti-ganti terus karakternya. Saat
reading, kalau Pak Tito datang aku deg-degan karena masih bingung karakternya
mau gimana. Pak Tito bilang aku masih terlalu antagonis padahal di cerita tidak
begitu. Jujur itu bikin mau nangis," katanya.
Namun pengalaman tersebut justru memperkaya pemahamannya
tentang karakter Ribkha.
"Pernah ada satu hari di mana aku ngerasa kalau ini
Tuhan yang kasih lihat, 'ini loh yang Ribkha rasain'. Di hari itu aku
benar-benar sedih padahal enggak ada peristiwa apa-apa," tambahnya.
Selain Mongol Stres dan Kathleen Carolyne, film Gereja Setan
juga dibintangi oleh Jonas Rivanno Wattimena (sebagai Lucifer), Bebby Fey,
Millen Cyrus, Roweina Umboh, Max Metino, dan banyak nama lainnya. Film ini
merupakan hasil kolaborasi Amazing Grace Production dan Shakti Cinema. (*TR)